Dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya, para Kader Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Desa Mantrianom melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di Dusun Banagara. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari agenda rutin yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Demam berdarah atau DBD disebabkan oleh virus Dengue. Seseorang bisa terjangkit demam berdarah jika digigit oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus Dengue terlebih dahulu. Nyamuk penyebab demam berdarah biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini biasanya hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan. Gejala-gejala Demam Berdarah yang dapat dikenali antara lain panas tinggi mencapai 41º, mual, muntah hingga nyeri perut atas, pusing, nyeri seluruh tubuh, terdapat bintik merah, pendarahan ringan seperti mimisan dan gusi berdarah.
Kegiatan PSN ini dilaksanakan dengan metode 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air, serta menambahkan langkah-langkah pencegahan tambahan seperti menabur larvasida di tempat penampungan air. Para kader melakukan pemeriksaan rumah ke rumah (door-to-door) untuk memeriksa tempat penampungan air, vas bunga, pot tanaman, serta barang bekas yang dapat menampung air hujan. Jumlah rumah yang diperiksa pada kegiatan ini sejumlah 66 rumah, 11 rumah terdapat jentik dan telah dilakukan gerakan 3M Plus dan edukasi terhadap pemilik rumah.
Selain melakukan pemeriksaan, para kader juga memberikan edukasi langsung kepada warga mengenai bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing. Antusiasme masyarakat Dusun Banagara terlihat cukup tinggi, dengan banyak warga yang bersedia mendampingi kader saat melakukan pengecekan, serta berpartisipasi aktif dalam membersihkan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini juga melibatkan perangkat desa serta petugas dari Puskesmas yang turut mendampingi kader dalam pelaksanaan PSN. Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, petugas kesehatan, dan masyarakat, diharapkan penyebaran DBD di wilayah Dusun Banagara dapat ditekan secara signifikan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.
Kader P2P Desa Mantrianom berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut secara berkala dan menjadi budaya di tengah masyarakat. Pemberantasan sarang nyamuk bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tenaga kesehatan saja, melainkan merupakan tanggung jawab bersama demi menciptakan lingkungan yang bebas dari penyakit.